Friday 3 April 2015

Desain Pekerjaan

Pekerjaan yang baik harus lebih dari sekedar sekumpulan tugas yang harus dilakukan. Pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan dan mengurangi ketidakhadiran. Oleh karena itu, pekerjaan harus dirancang atau didesain dengan baik (Job Design).
Perancangan pekerjaan (Job Design) adalah proses dimana manajer memutuskan tugas pekerjaan individu dan otoritas atau suatu proses penentuan tugas-tugas yang harus dilaksanakan pemegang jabatan, hak-hak untuk mengatur pekerjaan tersebut dan tanggung jawab dari satu paket pekerjaan. Pengertian lainnya adalah suatu pendekatan di dalam pekerjaan, yang dilakukan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job enlargement dan job enrichment.

Desain pekerjaan berisi sekumpulan tugas yang digolongkan berdasarkan :
* Tugas apa yang dikerjakan,
* Bagaimana tugas tersebut dikerjakan,
* Berapa banyak tugas tersebut dikerjakan.

Misalnya dalam proses membuat sebuah meja dalam sebuah perusahaan mebel. Untuk dapat menghasilkan meja yang siap dipasarkan, membutuhkan serangkaian tugas yang harus dilakukan, seperti pemotongan kayu, penghalusan, perakitan, pengecatan, pengeringan, penyimpanan, dan lain-lain. Dalam hal ini, harus ditentukan tugas-tugas yang ditentukan kepada seseorang, apakah keseluruhan tugas diberikan kepada satu orang atau dibagi-bagi kepada beberapa orang, misalnya pemotongan diberikan ke satu orang, penghalusan ke satu orang lainnya, dan seterusnya. Selanjutnya ditentukan sampai sejauh mana wewenang yang dimiliki seseorang dalam penentuan jadwal kerja, penentuan bahan yang dipakai, penentuan tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, dll. Untuk mengatasi kelemahan, dimana pekerja menjadi bosan, hendaknya diberikan reward berdasarkan apa yang dikerjakan, dan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dicari cara yang paling efektif dengan peralatan tertentu atau metode pelaksanaannya melalui proses studi gerak atau waktu (time and motion study).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PEKERJAAN
1. Individu
Individu merupakan sumber daya yang unik karena memiliki pemikiran yang berbeda-beda meskipun berada di suatu organisasi yang sama.

2. Teknologi yang digunakan
Teknologi merupakan salah satu yang bisa menghambat maupun memperlancar kegiatan produksi. Oleh karena itu, teknologi merupakan salah satu faktor yang juga diperhitungkan dalam desain pekerjaan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

3. Biaya atau Anggaran
Biaya harus dapat seimbang dan optimal digunakan dalam pembiayaan desain pekerjaan. Semuanya harus bisa dilakukan secara efektif dan efisien dalam pembiayaannya

4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi memang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan desain pekerjaan. Bagi dunia usaha di Indonesia, peran struktur organisasi terasa semakin penting karena 2 hal, yaitu :
·         Pengawasan dapat dipermudah
·         Ketidakstabilan dunia usaha Indonesia

5. Variabel Internal, seperti :
a.       Manajemen
Manajemen harus dapat bertanggung jawab dengan kebijakan yang diambil dan dapat menyelaraskan kepentingan perusahaan dengan kepentingan pihak lain yang berhubungan.

b.      Karyawan
Hampir dalam semua organisasi, sifat dari tenaga kerja adalah berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah pergeseran kepentigan2 konsumsi, produk, biaya, dan pemasaran karena menyangkut segmen pasar yang terus berubah.

c. Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi publik yang besar memungkinkan pemegang saham untuk memengaruhi hak suara. Berbagai pihak yang terkait dalam pengoperasian suatu organisasi diantaranya :
·         Pemerintah atas pajak,
·         Pemegang saham atas nilai organisasi atau deviden serta hak suaranya,
·         Pemberi pinjaman atas keamanan pengembalian pinjaman organisasi,
·         Karyawan atas gaji, keadilan dalam kenaikan gaji dan posisi,
·         Manajer atas bonus dan keadilan dalam penilaian kinerjanya,
·         Pimpinan puncak atas keamanan jika diambil alih dan remunerasinya,
·         Masyarakat atas lingkungan hidup dan public goods yang disediakan pemerintah.

d. Serikat Pekerja
Bila organisasi hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan menganggap karyawan atau serikat buruh sebagai objek produksi maka tujuan efektifitas organisasi akan terhambat. Serikat pekerja berusaha memperjuangkan hak dan melindunginya untuk meningkatkan produktivitas karyawan itu sendiri.

No comments:

Post a Comment